Riset dalam menulis adalah proses mencari, mengumpulkan, dan menganalisis informasi untuk mendukung tulisan yang kita buat, agar lebih akurat, meyakinkan, dan berbobot. Tujuannya untuk memperkuat tulisan, baik fiksi maupun nonfiksi.
Riset membantu penulis benar-benar memahami topik yang akan dibahas, sehingga tulisannya lebih matang dan tidak asal-asalan. Dengan riset, penulis bisa membangun argumen yang kuat dan menjawab kemungkinan kontra-argumen dari pembaca. Riset juga membuat tulisan terlihat matang dan ditulis dengan sungguh-sungguh.
Tahapan riset dalam menulis:
Menentukan topik dan tujuan tulisan. Tulisan fiksi dan nonfiksi berbeda cara risetnya. Riset pada tuisan fiksi tidak harus seketat riset pada tulisan nonfiksi, karena pada tulisan fiksi, penulis masih dapat memasukkan cerita rekaannya.
Mulai dengan sumber yang umum. Tulisan fiksi dan nonfiksi berbeda cara risetnya. Riset pada tuisan fiksi tidak harus seketat riset pada tulisan nonfiksi, karena pada tulisan fiksi, penulis masih dapat memasukkan cerita rekaannya.
Riset dari sumber yang terpercaya. Walaupun riset dapat dilakukan dengan sumber umum, sumber tersebut harus terpercaya. Karena itu, sebaiknya melakukan riset dari lebih dari dua sumber.
Evaluasi semua hasil riset. Setelah selesai dengan riset, bandingkan riset dari berbagai sumber. Temukan informasi yang kita butuhkan dan simpan sisanya.
Gabungkan hasil riset dalam tulisan. Setelah mendapatkan informasi dan membandingkan hasilnya, rangkum hasilnya dan gabungkan dengan tulisan kita. Hasilkan tulisan yang bagus dengan riset yang sungguh-sungguh.
Riset adalah sebuah tahapan penting dalam menulis. Tanpa riset, tulisan akan terlihat seperti disusun secara asal-asalan. Riset bukanlah hal yang menakutkan dan dapat dipelajari. Jadi, semangat riset! ^_^
Komentar
Posting Komentar