Langsung ke konten utama

Riset dalam menulis adalah proses mencari, mengumpulkan, dan menganalisis informasi untuk mendukung tulisan yang kita buat, agar lebih akurat, meyakinkan, dan berbobot. Tujuannya untuk memperkuat tulisan, baik fiksi maupun nonfiksi.

Riset membantu penulis benar-benar memahami topik yang akan dibahas, sehingga tulisannya lebih matang dan tidak asal-asalan.  Dengan riset, penulis bisa membangun argumen yang kuat dan menjawab kemungkinan kontra-argumen dari pembaca. Riset juga membuat tulisan terlihat matang dan ditulis dengan sungguh-sungguh.


Tahapan riset dalam menulis:

  1. Menentukan topik dan tujuan tulisan. Tulisan fiksi dan nonfiksi berbeda cara risetnya. Riset pada tuisan fiksi tidak harus seketat riset pada tulisan nonfiksi, karena pada tulisan fiksi, penulis masih dapat memasukkan cerita rekaannya.

  2. Mulai dengan sumber yang umum. Tulisan fiksi dan nonfiksi berbeda cara risetnya. Riset pada tuisan fiksi tidak harus seketat riset pada tulisan nonfiksi, karena pada tulisan fiksi, penulis masih dapat memasukkan cerita rekaannya.

  3. Riset dari sumber yang terpercaya. Walaupun riset dapat dilakukan dengan sumber umum, sumber tersebut harus terpercaya. Karena itu, sebaiknya melakukan riset dari lebih dari dua sumber.

  4. Evaluasi semua hasil riset. Setelah selesai dengan riset, bandingkan riset dari berbagai sumber. Temukan informasi yang kita butuhkan dan simpan sisanya.

  5. Gabungkan hasil riset dalam tulisan. Setelah mendapatkan informasi dan membandingkan hasilnya, rangkum hasilnya dan gabungkan dengan tulisan kita. Hasilkan tulisan yang bagus dengan riset yang sungguh-sungguh.

Riset adalah sebuah tahapan penting dalam menulis. Tanpa riset, tulisan akan terlihat seperti disusun secara asal-asalan. Riset bukanlah hal yang menakutkan dan dapat dipelajari. Jadi, semangat riset! ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Datang di TintaLoka

TintaLoka (dunia tinta) adalah komunitas bentukan Yeptirani Syari, dibantu oleh Ari Nurul Yusiani, Talitha Rahma, dan Shirei Shou B.K. berdasarkan tugas perkuliahan Bunda Salihah Batch #3. Awalnya, TintaLoka adalah tim kecil yang dibentuk untuk menyelesaikan permasalahan Kak Yeptirani, kegalauan karena hobi menulisnya tidak menghasilkan uang dan belum punya buku solo sendiri. Lalu, permasalahan Kak Yeptirani berkembang menjadi permasalahan bersama: Keraguan Menjadikan Penulis sebagai Profesi Utama.. Kali ini, TintaLoka bergerak dengan 3 Tujuan Utama: Menjadi wadah bagi perempuan untuk belajar menulis dan menjadikan tulisannya layak menjadi sumber penghasilan; Menjadi wadah bagi perempuan bertukar informasi di mana tulisannya dapat menjadi sumber penghasilan; dan Menjadi wadah bagi perempuan untuk meningkatkan kualitas menulis agar tulisannya dapat menjadi sumber penghasilan. Siapa pun boleh bergabung dengan TintaLoka. Bersama, kita pecahkan permasalahan kita dan menjadi penulis yang me...

Member di Balik TintaLoka

  Sejak Kak Syari mengunggah User Persona untuk berkampanye, beberapa kakak yang tertarik dengan permasalahan kak Syari bergabung dengan TintaLoka. Kakak-kakak tersebut saling mengisi dan melengkapi di TintaLoka. Kakak-kakak di balik layar TintaLoka adalah: Kak Syari, leader TintaLoka, pemilik awal permasalahan yang dikembangkan menjadi permasalahan tim. Kak Shirei, penulis profesional, di TintaLoka berperan sebagai mentor karena ilmu kepenulisannya yang mumpuni. Kak Litha, editor, di TintaLoka berperan sebagai editor naskah. Kak Ari, penulis cerita anak, di TintaLoka berperan sebagai copywriter dan advisor. Bersama kami membangun TintaLoka menjadi tempat yang nyaman untuk menulis.

Sejarah TintaLoka

TintaLoka diresmikan pada tanggal 13 Mei 2025. Awalnya, TintaLoka bernama Pena Ungu, diambil dari warna favorit Kak Syari, leader TintaLoka. Kemudian, dengan pertimbangan tertentu, Pena Ungu diubah namanya menjadi TintaLoka. Ide awal TintaLoka adalah permasalahan yang dialami oleh Kak Syari. Dalam perkuliahan Bunda Salihah, Institut Ibu Profesional, setiap mahasiswi diajak menuliskan permasalahannya masing-masing. Saat itu, Kak Syari menuliskan permasalahannya yaitu ia tak memiliki buku solo sendiri, dan tidak menghasilkan uang dari menulis. Kemudian, Bunda Salihah mengajak para mahasiswi membuat User Persona, sebuah alat berkampanye, untuk mengajak perempuan lain yang memiliki permasalahan yang sama, atau yang sekadar tertarik dengan permasalahan Kak Syari, bergabung dalam tim Kak Syari. Maka dibentuklah Tim Pena Ungu. Dengan pertimbangan tertentu, pada tanggal 13 Mei 2025, Pena Ungu diganti menjadi TintaLoka. Menurut KBBI, tinta berarti:   n barang cair yang berwarna (hitam, mera...